Sorotan Nasional !!! FAMI Desak Penegakan Hukum Dugaan Pemotongan Dana Desa Rp 2,49 Miliar di Pegunungan Arfak

Pegaf – Dugaan pemotongan dana desa senilai Rp 15 juta per kampung di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, kini menjadi sorotan nasional. Dengan 166 kampung terdampak, total dana yang diduga disalahgunakan mencapai Rp 2,49 miliar. Kasus ini memicu protes dari kepala-kepala kampung, pemalangan, dan keributan di beberapa desa, sehingga masyarakat menuntut tindakan tegas dari aparat hukum.

Federasi Advokat Muda Indonesia (FAMI), melalui Presiden Adv. Ofi Sasmita, menyerukan agar aparat hukum segera menindak dugaan pemotongan dana desa yang dilakukan oleh oknum Pegawai Negeri dan oknum aparat di Kabupaten Pegunungan Arfak.

“Dana desa adalah hak rakyat. Tidak ada pihak yang berhak bermain-main dengan uang rakyat. Siapa pun yang terbukti melakukan pemotongan dan penyalahgunaan dana desa harus dihukum seberat-beratnya,” tegas Adv. Ofi Sasmita.

“Kasus ini bukan sekadar masalah angka, tapi soal keadilan sosial dan moral bangsa. Jika dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa akan runtuh. Kami juga mendorong audit independen agar aliran dana desa bisa dipastikan transparan dan akuntabel.”

Desakan FAMI muncul di tengah viralnya unggahan Facebook oleh Rahabiam Saiba, yang memicu perhatian luas masyarakat dan media nasional. Tagar #Jangkauanluas, #Sorotanpublik, #Pemotongandanadesa15juta, dan #Pengikut ramai diperbincangkan sebagai bentuk protes publik terhadap dugaan penyalahgunaan dana desa.

Menanggapi sorotan ini, Kapolres Pegunungan Arfak, Kompol Bernadus Okoka, memberikan klarifikasi lebih rinci kepada awak media:

“Kami sudah melakukan penyelidikan sejak bulan Juli hingga Oktober terkait dugaan pemotongan dana kampung. Laporan berasal dari beberapa aparat dan sekretaris kampung, terutama terkait keributan dan pemalangan. Postingan terbaru hari ini kami jadikan perhatian khusus. Klarifikasi telah disampaikan kepada seluruh kepala kampung di 166 kampung. Jika rata-rata Rp 15 juta dipotong dari tiap kampung, totalnya mencapai Rp 2,49 miliar.”

Kompol Bernadus Okoka Menambahkan “Kami ingin menegaskan bahwa penyelidikan berjalan secara profesional dan transparan. Semua pihak yang terlibat, termasuk oknum pegawai negeri atau aparat yang melakukan pemotongan dana, akan diperiksa secara menyeluruh. Tidak ada yang kebal hukum. Kami juga membuka peluang bagi masyarakat untuk memberikan informasi tambahan atau bukti terkait dugaan penyalahgunaan ini.”

Lebih lanjut, Kapolres Penggunaan Arfak menekankan:

“Keributan dan pemalangan di beberapa kampung merupakan indikasi serius bahwa masyarakat merasa dirugikan. Kami berkomitmen agar setiap pelaporan ditindaklanjuti dan semua proses hukum dilakukan secara transparan. Aparat hukum harus menegakkan keadilan, sekaligus memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.” Ucap Kompol Bernadus Okoka

Kasus ini menjadi sorotan publik nasional karena dampaknya langsung terhadap pembangunan desa dan kepercayaan masyarakat. Pemotongan dana desa yang diduga dilakukan oleh oknum pegawai negeri dan aparat mengganggu jalannya pembangunan, menimbulkan keributan, dan memunculkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.

Adv. Ofi Sasmita menegaskan kembali:“Ini bukan sekadar masalah administratif. Jika aparat hukum tidak bergerak cepat, publik akan menilai lemahnya penegakan hukum di Kabupaten Pegunungan Arfak. Kami menuntut transparansi penuh, pemeriksaan menyeluruh, dan tindakan tegas terhadap oknum yang terlibat.”

Publik kini menunggu langkah nyata dari aparat hukum. Desakan FAMI dan penyelidikan Kapolres Kompol Bernadus Okoka diharapkan menjadi jalan untuk menegakkan keadilan bagi warga desa Pegunungan Arfak dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa.

Redaksi 

Ketua TP-PKK Seruyan Resmikan Launching Posyandu 6 SPM di Desa Kartika Bhakti

AspirasiRakyat.My.Id, Kuala Pembuang– Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Seruyan, Ny Welduline Ahmad Selanorwanda menghadiri sekaligus meresmikan Launching Tim Pembina (TP) Posyandu 6 Standar Pelayanan Minimal atau SPM di Desa Kartika Bhakti, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Selasa 14 Oktober 2025.

Kegiatan tersebut dirangkai dengan audiensi bersama enam SPM dan dihadiri oleh unsur pimpinan perangkat daerah, tenaga kesehatan, serta perwakilan masyarakat setempat. Acara berlangsung meriah dan penuh semangat kebersamaan antara kader Posyandu dan warga desa.

Dalam sambutannya, Ny Welduline Ahmad Selanorwanda menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa keberadaan Posyandu memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat, khususnya di bmy.idang kesehatan, gizi, dan kesejahteraan keluarga.

“Posyandu adalah ujung tombak pelayanan dasar yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Melalui enam standar pelayanan minimal ini, pemerintah berupaya memastikan pelayanan yang diberikan benar-benar optimal, terukur, dan berkesinambungan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh kader Posyandu yang selama ini telah bekerja dengan penuh dedikasi di lapangan.

“Saya sangat mengapresiasi kerja keras para kader yang tanpa lelah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Keberhasilan Posyandu tmy.idak hanya ditentukan oleh program, tetapi juga oleh semangat gotong royong dan kepedulian sosial masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut, Ny Welduline mengajak seluruh perangkat desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk terus memperkuat kolaborasi dalam mendukung kegiatan Posyandu.

“Mari kita bersama-sama mendukung dari sisi sarana, prasarana, maupun partisipasi aktif masyarakat, agar kegiatan Posyandu semakin berkembang dan bermanfaat,” ucapnya.

Mengakhiri sambutannya, ia berharap launching ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu di Kabupaten Seruyan.

“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dalam bmy.idang kesehatan masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang sehat, mandiri, dan sejahtera,” tutupnya. (Red)

Post Views: 86

Ferry Khaidir Gelar Reses di Desa Halimaung Jaya, Seruyan Hilir: Pembangunan Jalan Trans Unit 3 Jadi Bukti Nyata Aspirasi Warga

AspirasiRakyat.My.Id, Kuala Pembuang– Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Ferry Khamy.idir, melaksanakan agenda reses di Desa Halimaung Jaya, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Ferry menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terealisasinya pembangunan jalan di kawasan Trans Unit 3.

Dalam sambutannya, Ferry membuka kegiatan dengan salam adat khas Kalimantan Tengah serta permohonan maaf atas keterlambatan hadir karena kendala teknis dari rombongan. Ia menuturkan, kehadirannya kali ini merupakan bagian dari reses untuk menyerap aspirasi sekaligus menyampaikan hasil pembangunan yang telah terwujud.

“Alhamdulillah, di tahun 2025 ini sudah ada pembangunan jalan di kawasan Trans Unit 3. Ini bentuk rasa syukur kami karena aspirasi masyarakat benar-benar direalisasikan,” ujarnya di hadapan warga RT 3 Desa Halimaung Jaya.

Ferry menjelaskan, pembangunan jalan tersebut merupakan hasil sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Ia menegaskan pentingnya koordinasi agar pembangunan berjalan efektif dan tmy.idak tumpang tindih kewenangan.

“Di wilayah ini ada ranah desa, kabupaten, dan provinsi. Semua punya peran masing-masing, jadi harus sejalan. Insyaallah, kalau memungkinkan, tahun depan pembangunannya akan kita lanjutkan,” katanya.

Ferry juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran yang terus memberikan dukungan terhadap pengembangan infrastruktur di daerah.

“Sinergitas antara DPRD dan pemerintah provinsi inilah yang membuat pembangunan bisa terwujud. Ini bukti kerja nyata dari aspirasi masyarakat,” tambahnya.

Selain membahas pembangunan jalan, Ferry juga menyinggung suasana politik pasca-pemilihan kepala daerah di Seruyan. Ia mengajak masyarakat untuk kembali bersatu dan bersama-sama mendukung kepemimpinan bupati yang baru.

“Sekarang bupatinya sudah satu. Pesta demokrasi sudah selesai, saatnya kita bersatu membangun Seruyan agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Menariknya, Ferry mengungkapkan bahwa reses kali ini memiliki konsep berbeda. Jika biasanya reses dilakukan sebelum realisasi program, kali ini justru sebaliknya—pembangunan terealisasi lebih dulu baru dilakukan reses sebagai bentuk rasa syukur.

“Biasanya reses dulu baru usulan disampaikan, tapi kali ini realisasi dulu baru kita reses. Ini jadi momen syukuran dan evaluasi bersama masyarakat,” tutur Ferry.

Di akhir pertemuan, Ferry menegaskan dirinya tmy.idak ingin memberikan janji muluk, namun akan terus berupaya maksimal memperjuangkan kepentingan masyarakat Seruyan.

“Saya tmy.idak berani berjanji, tapi saya pasti berusaha. Mohon doa dan dukungannya agar aspirasi masyarakat bisa terus diperjuangkan,” pungkasnya. (red)

Post Views: 174