KUHAP Terbaru Disahkan, Presiden DPN FAMI Ofi Sasmita Tegaskan Peran Sentral Advokat dalam Pemberian Bantuan Hukum

 

Jakarta – Setelah pengesahan KUHAP terbaru yang memperkuat peran dan perlindungan advokat, Presiden Dewan Pimpinan Nasional Federasi Advokat Muda Indonesia (DPN FAMI), Ofi Sasmita, menegaskan pentingnya advokat dalam memberikan bantuan hukum bagi masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang kurang mampu dan rentan terhadap ketidakadilan hukum.

Ofi Sasmita menekankan, “Advokat bukan hanya pembela di persidangan, tetapi juga garda terdepan dalam memastikan hak-hak hukum masyarakat terpenuhi. Penguatan KUHAP harus diikuti dengan implementasi nyata agar advokat dapat menjalankan tugasnya secara maksimal dan profesional.”

FAMI merupakan organisasi advokat secara nasional, dengan anggota tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Karena itu, menurut Ofi Sasmita, FAMI memiliki tanggung jawab strategis untuk mengawal pemberian bantuan hukum bagi masyarakat di seluruh wilayah, memastikan akses keadilan merata dan profesional. “Sebagai organisasi advokat nasional, FAMI berkomitmen untuk mendukung implementasi KUHAP terbaru dan memastikan seluruh anggota dapat bekerja secara aman, profesional, dan sesuai kode etik,” tambahnya.

Menurutnya, pemberian bantuan hukum merupakan fungsi strategis advokat dalam sistem peradilan pidana, sekaligus sebagai bentuk perlindungan terhadap hak asasi manusia. Advokat yang memiliki kepastian hukum dan dilindungi secara penuh dalam melaksanakan profesinya akan lebih mampu menegakkan keadilan, baik bagi tersangka, korban, maupun masyarakat luas.

Ofi Sasmita juga menyoroti tantangan praktik di lapangan, seperti tafsir kabur mengenai istilah “itikad baik” dalam pasal perlindungan advokat. Ia menegaskan perlunya regulasi yang jelas agar advokat tidak menghadapi risiko hukum saat memberikan bantuan hukum atau mendampingi klien.

Lebih lanjut, Ofi Sasmita menyampaikan bahwa FAMI akan terus memantau implementasi KUHAP terbaru dan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk memastikan perlindungan advokat dijalankan secara efektif. “Kami berharap pemerintah dan DPR RI memberikan dukungan penuh agar advokat benar-benar dapat menjalankan peran sentralnya tanpa hambatan,” ujar Ofi Sasmita. Dikantor DPN FAMI  Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan

Dengan penguatan peran advokat, diharapkan masyarakat Indonesia, terutama kelompok yang rentan, akan lebih mudah mendapatkan akses keadilan dan bantuan hukum yang profesional. Hal ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam sistem peradilan pidana nasional.

Humas FAMI

Ofi Sasmita, Perempuan Visioner di Puncak Kepemimpinan Federasi Advokat Muda Indonesia

 Jakarta–Ofi Sasmita adalah sosok perempuan tangguh yang kini menjabat sebagai Presiden Pimpinan Nasional Federasi Advokat Muda Indonesia (DPN FAMI). Lahir dan besar di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Ofi merupakan keturunan suku Jawa yang menggabungkan kearifan lokal dan semangat modern dalam setiap langkahnya. Lingkungan keluarga dan budaya multietnis di Sulawesi Selatan membentuk karakter Ofi yang adaptif, penuh empati, dan berwawasan luas.

Perjalanan akademiknya mencerminkan ambisi dan dedikasinya yang tinggi. Ofi menempuh pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Jayabaya, tempat ia mulai menanamkan fondasi keilmuan hukum yang kuat, sekaligus membangun kepedulian sosial yang mendalam. Menyadari pentingnya perspektif internasional dalam praktik hukum, ia melanjutkan studi Pasca Sarjana di Universitas Western Sydney pada tahun 2022, memperkaya wawasan tentang hukum internasional, kebijakan publik, dan manajemen organisasi.

Kepemimpinan Ofi di DPN FAMI menonjol karena kombinasi keahlian hukum dan visi strategisnya. Ia dikenal sebagai pemimpin yang progresif, mendorong inovasi, serta aktif mengembangkan kapasitas advokat muda Indonesia agar siap menghadapi tantangan profesional sekaligus berkontribusi nyata dalam masyarakat. Di bawah kepemimpinannya, DPN FAMI semakin diperkuat sebagai organisasi advokat muda yang profesional, berintegritas, dan berpengaruh dalam kancah hukum nasional.

Selain prestasi akademik dan profesional, Ofi juga aktif dalam berbagai program sosial dan advokasi publik, termasuk pemberdayaan perempuan, perlindungan hak-hak hukum masyarakat, dan pembinaan generasi muda advokat. Sikapnya yang rendah hati, tekun, dan visioner menjadikannya panutan, khususnya bagi perempuan muda yang bercita-cita meniti karier di dunia hukum.

Dengan keberanian, kecerdasan, dan kepeduliannya terhadap masyarakat, Ofi Sasmita bukan hanya sekadar pemimpin organisasi, tetapi juga simbol inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa kombinasi antara pendidikan, pengalaman, dan integritas mampu mencetak perubahan positif yang nyata di masyarakat dan dunia hukum nasional.

Saat ini dibawah komandonya Federasi Advokat muda Indonesia telah bergabung sekitar ribuan Anggota yang tersebar diseluruh Republik Indonesia. Red

Kasus Dugaan Pasal 81 Jo 76E UU Perlindungan Anak di Raja Ampat Meledak di Publik ! Ofi Sasmita Turun Tangan, Desak Proses Hukum Cepat dan Tanpa Toleransi

Raja Ampat, Papua Barat Daya — Kasus dugaan kejahatan seksual terhadap anak kembali menggemparkan publik. Peristiwa memilukan yang menimpa korban berinisial NA, seorang anak di bawah umur, kini menjadi sorotan nasional.
Kasus ini tengah ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Raja Ampat, dan keluarga korban bersuara lantang agar proses hukum segera diselesaikan.

Ofi Sasmita, tante korban yang juga figur nasional di dunia advokat, jurnalis, dan aktivis, mengeluarkan ultimatum tegas. Ia meminta pihak penyidik untuk segera merampungkan berkas perkara dan melimpahkannya kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Kami menuntut aparat bertindak cepat, profesional, dan transparan. Tidak ada kompromi untuk pelaku kejahatan terhadap anak. Keadilan harus ditegakkan, bukan ditunda,” tegas Ofi kepada wartawan.

Sosok Nasional dengan Jaringan Kuat

Ofi Sasmita bukan sekadar keluarga korban. Ia merupakan tokoh penting di berbagai organisasi strategis yang memiliki pengaruh luas, di antaranya:

  • Presiden Nasional Federasi Advokat Muda Indonesia
  • Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Wartawan Media Online Republik Indonesia
  • Ketua Pimpinan Pusat Posbakum Pranaja
  • Presidium Pusat Ahli Konsultan Hukum Pertambangan dan Pengadaan Republik Indonesia
  • Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha dan Pekerja Pertambangan Republik Indonesia
  • Presiden Komite Advokasi Tambang Republik Indonesia
  • Sekretaris Presiden Jaringan Advokasi Lingkungan Hidup Republik Indonesia
  • Dewan Kehormatan Nasional Komite Advokat Indonesia
  • Dewan Kehormatan Nasional Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia

Dengan kapasitasnya yang besar, Ofi memastikan kasus ini akan terus dikawal hingga tingkat persidangan.
Bahkan, ia menegaskan akan menggunakan seluruh jaringan komunikasi, media, dan relasi organisasinya di tingkat lokal, nasional, hingga internasional untuk memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

“Saya pastikan, seluruh jejaring komunikasi saya akan bergerak. Ini bukan hanya perjuangan pribadi, tapi gerakan bersama untuk melindungi anak-anak Indonesia. Pelaku tidak boleh lolos dari jerat hukum,” ujarnya.

Peringatan Keras untuk Aparat

Ofi juga menegaskan bahwa lambatnya penanganan kasus seperti ini bisa menghancurkan kepercayaan publik terhadap hukum.
Ia meminta agar pihak kepolisian menunjukkan komitmen nyata bahwa hukum di Indonesia berlaku sama untuk semua.

“Kalau hukum tumpul ke atas dan tajam ke bawah, itu tanda kemunduran bangsa. Saya tegaskan, jangan pernah anggap enteng kejahatan terhadap anak. Ini kejahatan luar biasa,” pungkasnya.

Tekanan Publik yang Menguat

Dengan sorotan yang semakin tajam dari publik, kasus ini diprediksi akan menjadi trend nasional dalam beberapa hari ke depan.
Gelombang dukungan untuk korban terus berdatangan, dan tekanan terhadap aparat penegak hukum kian menguat agar proses pelimpahan perkara segera dilakukan.

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa perlindungan anak bukan sekadar slogan, melainkan kewajiban nyata yang harus dijalankan oleh semua pihak, termasuk negara dan aparat penegak hukum.

Redaksi

Sosok Perempuan Asal Luwu Timur Kuasai Panggung Nasional Ofi Sasmita, Istri Pemuda Jeneponto yang Memimpin Banyak Organisasi Strategis

Jakarta — Di tengah sorotan publik terhadap peran perempuan di tingkat nasional, muncul satu nama yang mencuri perhatian: Ofi Sasmita. Perempuan kelahiran Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ini kini menjadi salah satu figur penting di panggung nasional, berkat kiprahnya yang menyentuh berbagai sektor strategis.

Yang membuat kisahnya semakin menarik, Ofi Sasmita adalah istri dari pemuda asal Desa Langkura, Kabupaten Jeneponto, sebuah desa yang dikenal dengan tradisi dan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat. Dari desa kecil inilah, jejak perjuangan dan kisah hidupnya berawal, hingga akhirnya mengantarkannya pada posisi penting di tingkat nasional.

Memimpin di Berbagai Sektor Penting

Di usianya yang relatif muda, Ofi Sasmita memegang peranan sentral di berbagai organisasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dan arah pembangunan nasional. Posisi-posisi strategis yang ia emban antara lain:

  1. Presiden Nasional Federasi Advokat Muda Indonesia — memimpin ratusan advokat muda di seluruh Indonesia untuk memperjuangkan penegakan hukum yang adil.
  2. Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Wartawan Media Online Republik Indonesia — mengawal kebebasan pers dan memerangi hoaks di era digital.
  3. Ketua Pimpinan Pusat Posbakum Pranaja — memberikan bantuan hukum bagi masyarakat kurang mampu tanpa biaya.
  4. Presidium Pusat Ahli Konsultan Hukum Pertambangan dan Pengadaan Republik Indonesia — berperan penting dalam advokasi sektor pertambangan dan tata kelola sumber daya alam.
  5. Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Pengusaha dan Pekerja Pertambangan Republik Indonesia — memperjuangkan hak dan kesejahteraan pekerja tambang serta pengusaha di sektor ini.
  6. Presiden Komite Advokasi Tambang Republik Indonesia — mengawal isu-isu strategis di industri pertambangan nasional.
  7. Sekretaris Presiden Jaringan Advokasi Lingkungan Hidup Republik Indonesia — memimpin gerakan nasional untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
  8. Dewan Kehormatan Nasional Komite Advokat Indonesia — menjaga integritas profesi advokat di seluruh Indonesia.
  9. Dewan Kehormatan Nasional Komite Pengacara dan Penasihat Hukum Muda Republik Indonesia — memastikan profesionalitas pengacara muda dalam membela kepentingan hukum masyarakat.

Jejaring Luas dan Kepemimpinan yang Kuat

Kiprah Ofi Sasmita tidak hanya berhenti pada tataran jabatan formal. Ia dikenal memiliki jejaring yang luas, mulai dari kalangan aktivis, profesional, tokoh masyarakat, hingga pemangku kebijakan. Banyak pihak menilai, kemampuannya membangun komunikasi lintas sektor adalah salah satu kunci keberhasilannya.

“Ofi Sasmita adalah contoh nyata bahwa perempuan Indonesia bisa berdiri sejajar, bahkan memimpin di garis depan perjuangan untuk kepentingan bangsa,” ujar salah satu koleganya di Jakarta.

Inspirasi bagi Perempuan Indonesia

Kisah perjalanan Ofi Sasmita menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya perempuan, untuk berani mengambil peran strategis. Dari latar belakang sederhana di Sulawesi Selatan, ia membuktikan bahwa tekad, kerja keras, dan integritas mampu membuka jalan menuju panggung nasional.

Dengan visi yang kuat dan komitmen pada perubahan positif, Ofi Sasmita diprediksi akan terus menjadi tokoh penting dalam dinamika organisasi, hukum, dan kebijakan.

Memimpin sembilan organisasi strategis di bidang hukum, media, pertambangan, dan lingkungan hidup, Ofi Sasmita dianggap sebagai salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh di Indonesia saat ini. Dari membantu rakyat kecil lewat bantuan hukum gratis, mengadvokasi kebebasan pers, hingga mengawal isu lingkungan dan pertambangan nasional — kiprahnya membentang luas dari Sabang sampai Merauke.

Kehadirannya di panggung nasional membuktikan, perempuan Indonesia mampu berada di garis depan perjuangan, memimpin perubahan, dan mempengaruhi arah kebijakan negara.

“Ini adalah era di mana perempuan tak hanya menjadi penonton, tapi pemimpin dalam sejarah,” tegas salah satu pengamat politik di Jakarta.

Redaksi